Peduli Korban HIV/AIDS, Seniman Pinggir Kali Galang Donasi di Terminal Kalideres
Menjelang Hari HIV/AIDS Sedinia, Seniman Pinggir Kali (SPK) peduli anak-anak korban HIV/AIDS, menggalang donasi di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (29/11/2025). Foto: infomalangnewa.com
JAKARTA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban HIV/AIDS, komunitas Seniman Pinggir Kali (SPK) menggalang donasi di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (29/11/2025).
Pendamping komunitas SPK, Puspa, mengatakan bahwa kegiatan donasi tersebut merupakan inisiatif anak-anak jalanan yang tergabung dalam Seniman Pinggir Kali dan komunitas Jalananan untuk membantu korban yang terpapar HIV/AIDS.
“Masalah ini sebenarnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun kami melihat isu ini kurang mendapat perhatian, baik di tingkat nasional maupun global, terutama terkait anak-anak yang rentan terpapar HIV,” ujar Puspa saat kegiatan donasi berlangsung.
Puspa menjelaskan bahwa aksi kepedulian ini digelar menjelang peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2025.
“Ini kami lakukan karena kami, khususnya Seniman Pinggir Kali dan komunitas Jalananan, memiliki kepedulian besar terhadap anak-anak yang rentan terpapar HIV. Apalagi masalah ini sudah menjadi isu ketimpangan sosial yang selama ini kurang mendapat perhatian,” tambah Puspa.
Selain fokus pada isu HIV/AIDS, komunitas Seniman Pinggir Kali juga kerap terlibat dalam berbagai kegiatan sosial lainnya yang berkaitan dengan ketimpangan sosial, seperti masalah kesehatan, pendidikan, kemiskinan, hingga identitas kependudukan.
“Kepedulian kami tidak hanya untuk korban HIV/AIDS. Setiap ada persoalan ketimpangan sosial yang luput dari perhatian pemerintah, kami berusaha hadir,” tegasnya.
Sementara itu, Dewi, salah satu penumpang bus tujuan Pemalang, Jawa Tengah, mengapresiasi aksi yang dilakukan para anggota komunitas tersebut. Menurutnya, anak-anak yang tergabung di komunitas itu menunjukkan dedikasi besar dalam membantu korban terdampak HIV/AIDS.
“Tentu saya sangat mengapresiasi mereka. Pesan saya, mereka harus tetap menjaga semangat dan sportivitas karena ini adalah bentuk kepedulian yang sangat mulia,” kata Dewi.
(Johnit Sumbito)
