Kemensos Siapkan Posko Penanganan Cepat Bencana Longsor di Nganjuk Jawa Timur
Menteri Sosial Tri Rismaharini Meninjau Posko Penanganan Cepat Bencana Longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur. (Foto: Humas Ditjeb dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial RI).
NGANJUK, InfoMALANGNEWS.com – Kementerian Sosial melalui peran 80 personel gabungan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kabupaten Kediri, Nganjuk, Madiun, Tuban, Ponorogo dan Forum Koordinasi (FK) Tagana dengan cepat mendirikan posko-posko penanganan bencana tanah longsor, mulai dari posko pengungsian, Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dan Dapur Umum di Kecamatan Ngetos, Nganjuk, daru sejak Senin (15/2/2021) pagi.
Untuk memastikan penanganan terhadap para pengungsi longsor, sore itu, Risma mendatangi posko pengungsian untuk menemui para pengungsi dan berbagi canda tawa bersama anak-anak korban longsor di posko LDP di SDN 3 Ngetos. Selanjutnya, Risma memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi dengan meninjau aktivitas dapur umur Kemensos.
Dikatakan koordinator dapur umum, Iqbal, dari dapur umum Kemensos mampu menyiapkan 3.000 porsi makan perhari untuk pengungsi.
“1.000 untuk pagi, 1.000 untuk siang, dan 1.000 untuk malam. Kita menyediakan 3 kali makan setiap hari dengan menu bervariasi,” terang Tagana asal Kabupaten Kediri ini.
Menururnya, selain pelayanan dapur umum, ia menambahkan, peran Tagana dalam kejadian longsor ini antara lain turut membantu proses evakuasi korban di lokasi longsor, pendataan korban, sampai pendampingan berupa penguatan mental kepada pengungsi dewasa dan anak-anak.
Seperti diberitakan, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Nganjuk sejak Minggu (14/2/2021) yang mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos dan menimbun sejumlah rumah penduduk sebanyak 54 KK atau 186 jiwa.
Hingga Selasa sore (16/2/2021), dilaporkan dari total terdampak 21 korban tertimbun longsor dan sempat dinyatakan hilang, 14 korban telah ditemukan dengan rincian 12 meninggal dunia, 2 selamat, sementara 7 lainnya masih dalam upaya pencarian, jelasnya.
(Johnit Sumbito)