Sebelum Jalan Rusak, Warga Desak ASN Kelurahan Rawa Buaya Agar Hentikan Kucuran Air di Jalanan

Air yang diduga limbah masih terus dikucurkan di Jalan Bojong Raya oleh warga RT 01 RW 04, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (13/12/2024) dini hari. Foto/Dokumen infomalangnews.com
JAKARTA – Perangkat Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dianggap tidak serius dalam mengawasi dan menjaga fasilitas umum (Fasum).
Untuk itu, Salam warga RT 04, Rawa Buaya, mendesak Aparatur Sipil Negara (ASN) Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, agar segera menindak lanjuti terkait adanya kabar, ada salah satu warga di RT 01 RW 04 yang mengalirkan air diduga limbah ke jalan Bojong Raya.
“Air yang dialirkan ke jalanan itu warnanya hitam pekat. Kalau air dari kamar mandi dan bekas cucian pakaian atau perabotan dapur, ya gak mungkin warnanya hitam,” ujar Salam saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024).
Namun yang ia sesalkan, kenapa warga mengocorkan air tersebut di jalan Bojong Raya.
“Kalau masalah ini dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada tindakan serius oleh RT, RW dan pihak aparatur Kelurahan Rawa Buaya, gelontoran air itu akan menyebabkan hancurnya aspal dan beton jalan,” kata Salam.
Sementara Lurah Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat Junedi ketika dikonfirmasi pada pekan lalu mengatakan, bahwa Petugas Satpol PP sudah melakukan pengecekan dilokasi.
“Petugas Satpol PP dan personelnya sudah mengecek dilokasi, pralon yang digunakan untuk aliran air juga sudah ditemukan,” kata Junedi.
Lurah Junedi menyebutkan, bahwa di wilayah RT 01 RW 04 tersebut memang tidak adanya saluran air, sehingga warga membuat saluran air dengan menggunakan pralon lalu membuang airnya ke jalanan.
“Memang lokasi itu, RT 01 RW 04 belum adanya saluran air,” jelas Junedi.
Sementara warga sekitar mengungkapkan, bahwa mereka mencurigai adanya salah satu warga diduga melakukan kegiatan usaha terselubung. Pasalnya, air hitam pekat tersebut, dialirkan ke Jalan Bojong Raya setiap pukul 01.00 hingga pukul 03.00 WIB. Sementara pada siang hari hingga petang tidak ada air yang mengalir di jalanan.
“Kalau tidak adanya saluran dilokasi itu, pastinya air mengalir ke jalan setiap menit dan jam bahkan setiap saat air mengucur di jalanan,” ungkap warga yang tidak mau disebut namanya.
(Johnit Sumbito)