Lonjakan Penumpang Nataru 2024-2025 di Terminal Kalideres Diprediksi Jumat Besok
Kepala terminal Kalideres Revi Zulkarnain bersama petugas gabungan memastikan semua fasilitas Nataru 2024 - 2025 yang tengah dipersiapan," Kamis (19/12/2024). Foto/Dokumentasi
JAKARTA – Lonjakan penumpang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diprediksi diprediksi akan terjadi pada Jumat (20/12/2024) besok.
“Lonjakan penumpang liburan Nataru diprediksi akan terjadi pada Jumat besok,” ujar Kepala Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (18/12/2024).
Revi menjelaskan, bahwa ia melihat situasi saat ini bertepatan dengan masa liburan sekolah dan liburan para pekerja (Karyawan) sehingga jumlah penumpang akan meningkat.
“Jumat sore diperkirakan banyak yang pulang kampung. Mengingat masa libur sekolah cukup panjang sampai tahun baru nanti,” jelas Revi saat dikonfirmasi pada Kamis, (19/12/2024) petang.
Ia menyebut jika kondisi normal jumlah penumpang rata-rata hanya mencapai 700 perhari.
“Biasanya kalau normal kisaran 700, tadi hari ini bisa mencapai 900 penumpang. Besok di prediksinya naik lagi, kemungkinan bisa 1.200 penumpang,” kata Revi.
Revi juga mengatakan, beberapa tujuan yang diprediksi akan menjadi favorit penumpang pada masa libur Nataru ini, antara lain Jawa Tengah, Padang, dan Palembang.
“Untuk rute penumpang di terminal Kalideres favorit itu adalah Jawa Tengah, Padang, dan Palembang,” katanya.
Adapun puncak angkutan Nataru yang berangkat dari Terminal Kalideres, diperkirakan pada 24- 31 Desember 2024.
“Puncaknya kemungkinan pada tanggal 24 dan 31 Desember 2024,” sebut Revi.
Dimomen nataru ini, Revi mengimbau kepada penumpang yang hendak bepergian menggunakan bus AKAP, agar memastikan dirinya dalam kondisi sehat.
“Kami juga menganjurkan kepada calon penumpang agar menaiki bus AKAP dari dalam Terminal Kalideres, bukan di pinggir jalan,” tegasnya.
Kemudian ketika kembali dari liburan atau dari kampung halaman, sebaiknya para penumpang turun di terminal.
“Kalau turun di terminal lebih aman, apalagi setibanya dini hari turun dipinggir jalan karena kondisi itu sangat rawan untuk keselamatannya,” tutupnya. (Johnit Sumbito)