Babinsa Desa Bendorejo Panen, 12 Ton Gabah dari Trenggalek Mengalir ke Bulog

Koptu Hartanto, Babinsa Desa Bendorejo Koramil 0806-02/Pogalan Trenggalek panen padi 12 ton gabah, Rabu (9/4/2025). Foto/Istimewa
TRENGGALEK – Komitmen TNI AD dalam mendukung ketahanan pangan nasional kembali diwujudkan Kodim 0806/Trenggalek melalui peran aktif para Bintara Pembina Desa (Babinsa) di lapangan. Lewat program Serapan Gabah Petani (Sergap), TNI terus hadir mendampingi para petani dari awal masa tanam hingga proses distribusi gabah ke Bulog.
Salah satu aksi nyata tersebut dilakukan oleh Koptu Hartanto, Babinsa Desa Bendorejo dari Koramil 0806-02/Pogalan. Dengan semangat yang konsisten, ia mendampingi Kelompok Tani (Poktan) Sejahtera di Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
“Alhamdulillah, berkat sinergi antara TNI, petani, dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), hari ini Poktan Sejahtera berhasil menyuplai sebanyak 12 ton gabah ke Bulog Trenggalek,” ujar Koptu Hartanto di sela kegiatan pengumpulan gabah, Rabu (9/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa peran TNI dalam program Sergap tidak sekadar simbolik. Babinsa secara aktif terlibat dari proses persiapan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen dan penyaluran gabah ke gudang Bulog. Kehadiran TNI di tengah petani, menurutnya, adalah wujud pengabdian nyata demi menjaga ketahanan pangan nasional.
Sementara itu, Danramil 0806-02/Pogalan, Kapten Czi Hendro Suseno, menyatakan apresiasi atas dedikasi Koptu Hartanto. “Kami bangga memiliki Babinsa yang bekerja dengan hati. Ia tidak hanya membantu teknis pertanian, tapi juga memberikan motivasi dan solusi kepada petani,” ujarnya.
Senada dengan itu, pihak Bulog Trenggalek menyambut positif peran aktif Babinsa dalam memperlancar proses serapan gabah. “Pendampingan oleh Babinsa sangat membantu, karena mereka dapat memastikan kualitas dan kuantitas gabah yang masuk sesuai standar Bulog,” jelasnya.
Program Sergap sendiri merupakan bagian dari strategi nasional dalam menjaga kestabilan harga gabah petani sekaligus menjamin ketersediaan cadangan pangan pemerintah. Dalam konteks ini, kolaborasi antara petani, TNI, dan instansi pertanian menjadi kunci keberhasilan.
Melalui tangan-tangan terampil dan penuh pengabdian seperti Koptu Hartanto, TNI terus menunjukkan kiprahnya sebagai mitra strategis masyarakat desa dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
(Feliks F)