INFO JAKARTA

Kisah Aiptu Agus, Polisi yang Dirikan Sekolah untuk Anak Pemulung hingga Raih Penghargaan Kapolda Metro Jaya

JAKARTA – Pengabdian seorang polisi tak selalu diwujudkan lewat seragam dan patroli di jalan. Bagi Aiptu Agus Riyanto, Bhabinkamtibmas Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pengabdian justru berarti memberi harapan bagi anak-anak yang terpinggirkan.

Sejak tahun 2019, Aiptu Agus mendirikan sekolah informal bernama TPA Maju Bersama di kawasan pemulung Kampung Balong, Srengseng. Di tempat sederhana itu, sekitar 160 anak pemulung belajar membaca, menulis, dan berhitung—bahkan menanamkan cita-cita untuk masa depan yang lebih baik.

Tak ada bantuan besar atau fasilitas mewah. Selama ini, Aiptu Agus membiayai sendiri operasional sekolah, mulai dari perlengkapan belajar hingga perbaikan ruang kelas. Ia pun menjadi pengajar utama di sekolah tersebut, membagi waktu antara tugas kepolisian dan perannya sebagai “guru kampung”.

“Saya hanya ingin anak-anak di sana punya kesempatan yang sama untuk bermimpi dan belajar. Karena setiap anak berhak atas masa depan,” ujar Agus dengan nada rendah hati.

Atas dedikasi itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri memberikan piagam penghargaan kepada Aiptu Agus dalam acara Tatap Muka Kapolda Metro Jaya bersama Bhabinkamtibmas, Rabu (29/10/2025), di Gedung BPMJ Polda Metro Jaya.

Irjen Asep menyebut, apa yang dilakukan Aiptu Agus menjadi contoh nyata semangat Presisi Polri—bahwa polisi tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menumbuhkan harapan di tengah masyarakat.

“Inilah bentuk pengabdian sejati. Polisi hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tapi juga untuk menjadi bagian dari solusi sosial,” ujar Irjen Asep.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi mengaku bangga atas inisiatif yang dilakukan bawahannya.

“Apa yang dilakukan Aiptu Agus adalah cerminan kepedulian dan keteladanan. Ia menginspirasi banyak orang,” kata Kombes Twedi.

Senada dengan itu, Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan menilai sosok Agus menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan masih kuat tertanam dalam tubuh Polri.

“Beliau bukan hanya menjaga kamtibmas, tapi juga menjaga harapan anak-anak. Ini adalah bentuk pengabdian yang sesungguhnya,” tutur Kompol Taufik.

Kini, sekolah kecil di Kampung Balong itu menjadi rumah bagi ratusan anak pemulung yang ingin belajar dan bermimpi. Dari gang sempit di pinggiran Jakarta, tumbuhlah harapan baru berkat tangan seorang polisi yang tulus mengabdi.

Dari sosok sederhana bernama Aiptu Agus Riyanto, kita belajar bahwa menjadi polisi bukan hanya soal seragam dan pangkat, tapi tentang hati yang ingin melayani dan memberi arti bagi sesama.
(Johnit Sumbito)