40 Ekor Sapi Diwaspadai Mengindap Penyakit Mulut dan Kuku di Ngantang
NGANTANG, infomalangnews.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kali ini menyerang hewan kuku terbelah. Peternak di wilayah Ngantang, Kabupaten Batu Malang, Jawa Timur mewaspadai kurang lebih 40 ekor sapi.
Kanit Bhabinkamtibmas Polsek Kasembon Polres Batu Malang Aiptu Yose Pribadi mengatakan, untuk di wilayah Kecamatan Kasembon saat ini belum diketahui adanya sapi yang mengindap penyakit Mulut dan Kuku tersebut.
“Untuk di Kasembon dan sekitarnya sampai saat ini sapi masih aman dari PMK. Namun, diwilayah Ngantang dari sejak sejak kemarin sudah ada kurang lebih 40 ekor sapi yang dicurigai mengindap penyakit mulut dan kuku,” kata Aiptu Yose Pribadi saat dikonfirmasi infomalangnews.com, Sabtu (14/5/2022).
Yuse menjelaskan, dari data kurang lebih 40 ekor sapi teraebut juga belum dipastikan benar-benar mengindap PMK, karena untuk memastikan harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
“Itu baru dicurigai, untuk itu kami lebih awal melakukan sosialisasi kepada warga agar lebih waspada dalam jual beli ternak apalagi mendatangkan sapi dari luar daerah,” jelas Yosep.
Kepala Suku Dinas KPKP Kota Administrasi Jakarta Barat, Iwqn Indriyanto.
Sementara itu diwilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, warga juga diminta waspada terhadap Penyakit Mulut dan Kuku, dikarenakan penyakit tersebut menyerang hewan kuku terbelah. Untuk itu, warga diminta jangan membeli sapi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan Kepala Suku Dinas KPKP Kota Administrasi Jakarta Barat Iwan Indriyanto.
“Untuk saat ini para peternak sapi di wilayah Jakarta Barat, kami meminta jangan mendatangkan sapi dari wilayah yang sudah terserang virus atau terisolir,” kata Kasudin saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Jumat (13/5/2022).
Kasudin juga menjelaskan, untuk saat ini hewan ternak yang banyak terserang Penyakit Mulut dan Kaki yang sudah terkorfimasi banyak di wilayah Jawa Timur.
“Saat ini yang sudah terkorfimasi wilayah Jawa Timur yaitu Lamongan, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Batu, Pasuruan, Malang,” jelas Kasudin.
Menjelang Idul Adha, Kasudin juga meminta kepada peternak maupun pedagang sapi untuk berkoordinasi dengan Sudin KPKP dalam pengambilan atau pembelanjaan hewan tersebut.
“Saya berharap kepada pedagang maupun peternak kalau mau mendatangkan sapi agar berkoordinasi dengan Sudin KPKP, agar bisa direkomendasikan wilayah mana saja yang aman dari virus tersebut,” ungkapnya.
Meskipun sapi yang sudah terserang virus tersebut, Kasudin memberitahukan untuk dagingnya aman bila dikonsumsi.
“Untuk dagingnya aman dikonsumsi, asal dalam pengolahan pemasakan benar, namun yang dirugikan adalah peternak, karena otomatis harga sapi tersebut anjlok,” jelasnya.
Dijelaskan Kasudin mengenai hewan kuku terbelah yang terserang Penyakit Kuku dan Mulut yaitu Sapi, Kerbau, Kambing, Babi.
“Untuk ciri-cirinya binatang tersebut di mulutnya seperti sariawan dan kakinya ada luka seperti tergores,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan terkait penyebaran virus tersebut bisa melalui air liurnya, makanan yang menyatu.
“Kalau ada hewan ternak yang sudah terkontaminasi harap segera dipisahkan, agar tidak menular ke hewan ternak lainya,” tuturnya.
(Johnit Sumbito/Budi Utomo)