Jalan Bojong Raya Rawa Buaya Terancam Hancur, Karena Ada Warga Kocorkan Air Yang Diduga Limbah di Jalanan
Diduga air limbah dialirkan di Jalan Bojong Raya, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, setiap pagi hari aspal Jalan terancam hancur. Foto/infomalangnews.com
JAKARTA – Jalan Bojong Raya, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat terancam hancur, lantaran adanya warga yang mengocorkan air warna hitam pekat diduga limbah di jalanan.
Air yang diduga limbah tersebut, dialirkan ke jalanaan hampir setiap hari, melalui pralon sekitar 5 inci yang sudah di persiapkan oleh salah satu warga setempat.
Dari pantauan dilokasi, warga mengocorkan air tersebut setiap pagi hari sekitar pukul 01.00 WIB hingga pukul 03.30 WIB. Akibatnya, pengendara kendaraan bermotor Jalan Bojong Raya terganggu karena harus mengurangi kecepatan laju kendaraan yang dikendarai.
Salah satu pengendara sepeda motor, Asid mengungkapkan, bahwa dirinya merasa tidak nyaman saat melintas di Jalan Bojong Raya karena adanya genangan air warna hitam pekat.
“Gak nyaman saya saat mengendarai sepeda motor tiba-tiba ada genangan air di Jalan Bojong Raya RW 04 warnanya hitam Pekat. Terpaksa saya tiba-tiba harus mengerem mendadak takut cepretan air yang diduga limbah,” ujar Asid dilokasi saat melintas, Rabu (11/12/2024) pagi disini hari.
Sementara Lurah Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Kota Administrasi Jakarta Barat, Junedi saat dikonfirmasi Selasa 10 Desember 2024 kemarin menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mengerahkan personelnya yakni Satpol PP untuk memeriksa di lokasi adanya genangan air yang diduga limbah yang dialihkan oleh warga di Jalan Bojong Raya RT 01 RW 04 setiap pagi hari.
“Personel dari Satpol PP Kelurahan sudah melakukan pemeriksaan di lokasi. Namun sejauh ini belum bisa memastikan air dari mana dan warga mana,” jelas Junedi.
Junedi juga mengakui, air yang dialihkan oleh warga tersebut, dikarenakan warga sekitar RT 01 RW 04 belum ada saliluran air.
“Memang di lokasi dimana warga mengalirkan air ke jalanan, dikarenakan wilayah itu belum adanya saluran air. Namun, nanti akan kami lakukan pengobtrolan kembali untuk memastikan air yang diduga limbah tersebut. Karena air itu di alirkan setiap pagi hari,” pungkasnya.
(Johnit Sumbito)