Siaran TV Analog di Jawa Timur Dipastikan Mulai Hari Ini Dihentikan
Foto: Ilustrasi
SURABAYA, infomalangnews.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog di beberapa wilayah Jawa Timur dilakukan secara bertahap mulai hari ini , Selasa (20/12).
Siaran TV analog di wilayah Jatim-1 resmi dihentikan mulai hari ini per pukul 24.00 WIB malam nanti. Tercatat, ada sepuluh kabupaten kota di Jatim akan mengawali ASO.
Sepuluh daerah tersebut adalah Kota Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Bangkalan, Gresik, Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Jombang.
“Sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat serta hasil rapat bersama KPI Pusat dan Jatim pada 7 Desember lalu, ada sepuluh kabupaten/kota di Jawa Timur yang akan melakukan tahap pertama ASO atau penghentian siaran TV analog, mulai hari ini,” kata Khofifah.
Khofifah menyatakan, pelaksanaan ASO merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sedangkan pelaksanaannya yang secara bertahap merupakan pertimbangan kesiapan infrastruktur siaran TV digital dan ketersediaan Set Top Box (STB) di masyarakat.
Karena penghentian siaran TV analog tersebut, maka masyarakat yang berdomisili di wilayah Jatim-1 tidak dapat menonton seluruh siaran TV analog yang disiarkan oleh TV lokal maupun nasional, mulai pukul 24.00 WIB malam nanti.
Walau berganti menjadi siaran TV digital, Khofifah memastikan masyarakat masih bisa menikmati siaran TV lokal dan nasional secara gratis tanpa membutuhkan kuota internet dengan menambahkan perangkat STB yang dapat diperoleh di toko elektronik terdekat.
Untuk menyukseskan program pemerintah pusat ini, Khofifah mengajak seluruh pihak bersiap antara lain, provider atau penyelenggara siaran, Dinas Komunikasi dan Informasi di tingkat provinsi, kabupaten/kota.
Tak ketinggalan, penyelenggara multipleksing, produsen dan pedagang STB hingga masyarakat sebagai penikmat siaran TV digital juga harus bersinergi.
“Semua elemen harus bersinergi, misalnya saja para penyedia siaran TV harus sudah siap. Kemudian Diskominfo juga harus terus sosialisasi ke masyarakat,” ujar Khofifah.
“Kami juga harus memantau ketersediaan STB di pasaran. Jangan sampai harganya melambung karena permintaan yang tinggi,” tambahnya.
(Johnit Sumbito)