METROPOLITAN

Permukiman RT 15 RW 04 Rawa Buaya Masih Tergenang Air

JAKARTA, INFOMALANGNEWS.com – Akibat guyuran hujan lebat pada Sabtu 27 Januari 2024 kemarin, permukiman RT 15 RW 04 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat masih tergenabg air.

Dari pantuan di lokasi, Minggu (28/1/2024) siang air yang menggenangi permukiman warga dengan ketinggin diatas betis orang dewasa.

Menurut M Topik warga RT 05, 06 dan 015 RW 04 setiap musim hujan menjadi langganan banjir.

“Banjir disini ini sudah dari sejak tahun 1997 an sampai saat ini bannir terus,” ujar Topik saat dikonfirmasi dilokasi, Minggu (28/1/2024)

Banjir masih menggenangi permukimqn RT 06 dan 015 RW 04, Kelurahan Rawa Buaya. (Foto/infomalangnews.com)

Topik menilai, banjir yang tak pernah tertuntaskan ini membuat ia tanda tanya, ‘bagaimana Pemkot bekerja’ dalam mengatasi soal banjir yang menghantui warga di sekitar tempat tinggalnya.

“Saya akui kalau pihak SDA sering melakukan perbaikan saluran air diwulayah Jakarta Barat, tapi bukan mengatasi banjir malah membuat banjir,” kata Topik.

Menurutnya, petugas Sumber Daya Air (SDA) ketika merefungsi saluran air seharusnya, sakuran air yang sudah dangkal dilakukan pengerukan bukan langsung dipasang dan ditutup beton. Lucunya lagi jalanya langsung ditinggikan dengan cor beton.

“Mestinya Petugas SDA kalau memperbaiki saluran air, dimana got yang sudah dangkal harus dikeruk sedalam-dalamnya, bukan langsung di pasang dan diturup beton dan jalan langsung dicor beton peninghian. Kalau seperti itu ya jalan aman dari banjir rumah warga yang kebanjiran,” ucap Topik.

“Ini sering saya lihat seperti itu, contohnya di Jalan Madarasah Bojong Kampung, Rawa Buaya. Sebelumnya permukiman di RT 06 dan 015 banjir sudah agak kurang, setelah diperbaiki got dan ditinggikan jalannya barus hujan sebentar genangan air mulai meninggi,” sambungnya.

Untuk itu, Topik berharap, apabila pihak SDA melaksanakan proyek perbaikan saluran air, agar dilakukan pengerukan lebih dalam terdahulu dan air dialirkan dimana kali yang besar. Tujuannya biar tidak sia-sia perbaikan sakuran air dan tidak buang-buang anggaran.

“Harapan kami, pihak SDA dalam pengerjaan saluran air jangan asal-asalan dan harus terarah kemana air itu mebgalir biar tidak terjadi gengangan air yang lebih parah,” harapnya.

Yang lebih terpenting lagi, kata Topik, mengatasi banjir tersebut, perlu adanya peran aktif RT dan RW dan warga sendiri.

“Peran RT dan RW harus aktif mengontrol wilayah dimana titik-titik ganangan air dipermukiman warganya. Setelah diketahui penyebabnya baru dilangsungkan ke pihak SDA dan diawasi bagaimana SDA cara mengerjakan saluran air,” jelas Topik.

(Johnit Sumbito)