INFO JAKARTA

SPPG Palmerah Gelar Uji Coba Operasional dan Test Food Perdana

JAKARTA – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Polres Metro Jakarta Barat, menggelar uji coba operasional perdana sekaligus test food pada Selasa (14/10/2025). Kegiatan ini mencakup pengujian seluruh peralatan masak, penyajian makanan, serta pengambilan sampel untuk keperluan sertifikasi halal dan laik higiene sanitasi.

“Ini merupakan kegiatan perdana kami. Uji coba ini dilakukan untuk memastikan seluruh elemen berjalan baik, mulai dari kesiapan relawan, kelengkapan alat, hingga kelancaran pasokan dari para pemasok,” ujar Kepala SPPG Palmerah, Mustaqim.

Ia menyebutkan bahwa pembangunan fasilitas SPPG saat ini telah mencapai 90% dan ditargetkan dapat mulai beroperasi penuh pada akhir Oktober 2025.

Dalam uji coba ini, menu yang disiapkan meliputi nasi putih, ayam fillet goreng krispi, semur tahu, cah tauge, serta buah pisang atau susu UHT. Menu tersebut disajikan kepada para relawan SPPG serta jajaran Polres Metro Jakarta Barat untuk diuji secara langsung.

Mustaqim menyampaikan bahwa respons terhadap cita rasa dan porsi makanan yang disajikan tergolong positif. “Sejauh ini, menu yang kami tawarkan disukai. Untuk pengambilan sampel makanan, tadi juga sudah dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan MUI untuk keperluan sertifikasi halal,” tuturnya.

Meski demikian, ia tidak menampik adanya sejumlah catatan evaluasi dari uji coba perdana ini.

“Karena ini pertama kali, tentu masih ada kekurangan, seperti beberapa menu yang rasanya perlu penyesuaian—misalnya bumbu yang masih kurang terasa,” jelasnya.

Selain soal rasa, kendala juga ditemukan pada kecepatan pemorsian, yakni proses membagi makanan ke dalam wadah ompreng sesuai takaran. “Tadi untuk 100 porsi saja prosesnya cukup memakan waktu. Ini menjadi perhatian khusus, mengingat nantinya kami akan melayani minimal 500 hingga ribuan porsi setiap harinya,” kata Mustaqim.

Aspek lain yang menjadi perhatian dalam evaluasi adalah kedisiplinan relawan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP), seperti kewajiban menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan perlunya peningkatan koordinasi antar divisi yang masih kerap mengalami miskomunikasi.

Kendati demikian, Mustaqim menegaskan bahwa fokus utama setelah uji coba ini adalah peningkatan kapasitas relawan serta percepatan proses sertifikasi halal dan higienitas.

“Tujuan kami adalah memastikan makanan yang diberikan kepada para penerima manfaat benar-benar terjamin kualitas dan keamanannya,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Hal ini terbukti dari jumlah pendaftar relawan yang mencapai 91 orang, padahal hanya tersedia 47 posisi.

“Jumlah pendaftar hampir dua kali lipat dari kuota yang kami buka. Para pelamar juga berasal dari latar belakang usia yang beragam, mulai dari usia 18 tahun hingga mendekati 50 tahun,” katanya.

Namun, SPPG Palmerah membatasi usia maksimal pendaftar relawan hingga 50 tahun, mengingat tuntutan fisik dalam pekerjaan ini tergolong tinggi.
(Johnit Sumbito)