METROPOLITAN

HP Penumpang Mudik 2022 Hilang di Dalam Bus AKAP,  Paguyuban Terminal Kalideres Tercoreng

JAKARTA, infoMALANGNEWS.com – Terkait banyaknya laporan dari penumpang mudik lebaran idul fitri 1443 H kehilangan handphone nya dalam bus AKAP yang ditumpangi, Kepala Terminal Kalideres, Jakarta Barat Revi Zulkarnain terpaksa mengumpulkan para pedagang asongan dan pengamen yang ada diareal terminal, Minggu (23/4/2022).

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain mengatakan, pihaknya terpaksa mengumpulkan para pedagang asongan dan pengamen. Mereka dikimpulkan lantaran adanya laporan dari penumpang karena handphone hilang dalam bus yang ditumpangi saat hendak berangkat mudik lebaran.

“Para pedagang asongan dan pengamen khususnya yang ada di terminal Kalideres kami kumpulkan. Ini karena adanya banyak laporan dari penumpang bahwa handphonenya hilang dalam bus,” kata Revi saat memberikan pengarahan kepada para pedagang asongan dan pengamen di depan kantor Paguyuban Terminal Kalideres, Minggu (24/4/2022).

Kepada para pedagang asongan dan pengamen, Revi menjelaskan, bahwa para asongan dalam berdagang harus melayani yang terbaik kapada penumpang mudik.

“Kami minta semua pedagang asongan bila berdagang harus melayani yang terbaik terhadap penimpang, karena penumpang adalah tamu kita,” jelas Revi.

Revi juga mengimbau, kepada seluruh pedagang asongan saat berdagang agar tidak naik dalam bus, karena apabila pedagang asongan naik dalam bus sudah jelas akan memngganggu kenyamanan para penumpang.

“Kami tegaskan, para pedagang asongan agar tidak nail dalam saat berjualan karena ini sangat mengganngu kenyamanan penumpang,” tegasnya.

Lanjut Revi, apabila larangan tersebut tetap dilanggar pihak terminal dan PTK akan memberikan sanksi keras.

“Adapun sanksi yang akan kami berikan,  apabila para asongan masih nekat berjualan naik dalam bus selanjutnya tidak boleh lagi berdagang dalam terminal,” tegas Revi.

Sementara Ade salah satu pedagang di area terminal mengungkapkan, terakait kejadian tersebut, PTK yang sudah terbentuk harus melakukan pembenahan dan pengetatan terhadap pedangang asongan.

“Ini kerena mungkin banyaknya pedagang asongan dalam terminal jadi sulit untuk mengawasi mereka. Kalau hal serupa terjadi lagi sama juga ini mencorang PTK,” ungkapnya.

(Johnit Sumbito)

Tinggalkan Balasan