KABUPATEN

Pasca Aksi Brutal dari Salah Satu Perguruan Pencak Silat Geruduk Polsek Ngadiluwih, Bupati Kediri Angkat Bicara

KEDIRI, infomalangnews.com – Mebgerikan, setelah adanya oknum-oknum pencak silat usai menggruduk markas Polsek Ngadiluwih, Kabupaten Kediri pada 9 Januari 2023 kemarin, sehingga membuat Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana prihatin.

Dikarenakan akibat aksi brutal salah salah satu Perguruan Pencak Silat di wilayah Kediri menggeruduk Mapolsek Ngadiluwih menjadikan Kota Kediri tidak aman.

Kemudian ia, mengumpulkan para perwakilan perguruan pencak silat di wikayah Kediri, guna membentuk forum kerukunan antar perguruan silat agar insiden Ngadiluwih dan konflik antar perguruan silat tak terulang kembali.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu massa dari salah satu perguruan pencak silat di Kediri menggeruduk Mapolsek Ngadiluwih.

Mereka ingin mempertanyakan perihal tidak lanjut insiden pembubaran latihan dan dugaan penjarahan yang dilakukan oknum perguruan silat lain.

Namun, karena penggerudukan itu muncul dan kericuhan terjadi, ada beberapa massa merusak rumah dan kendaraan warga. Bahkan fasilitas umumpun juga tak luput dari perusakan.

“Apapun bentuk perguruan silat yang ada di Kabupaten Kediri, kejadian (kerusuhan Ngadiluwih) itu yang terakhir. Perlu adanya wadah silaturahmi antar perguruan silat untuk mencegah konflik antar simpatisan,” kata Hanindhito, Sabtu (7/1/2023).

Bupati Kediri meminta, supaya pembentukan forum kerukunan antar perguruan silat itu dapat dipercepat. Agar hal itu dapat dimulai dari 14 perguruan yang berada dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kediri.

Tak hanya sebatas pembentukan forum antar perguruan silat, Mas Hanindhito juga berharap, kedepannya supaya diadakan kegiatan latihan bersama bagi perguruan silat di wilayah Kabupaten Kediri untuk meningkatkan kerukunan.

Selain itu, Hanindhito menghimbau kepada pengurus perguruan silat untuk memberikan penegasan kepada para anggotanya supaya lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan.

“Ketua dan pengurus perguruan pencak silat se-Kediri Raya untuk memberikan arahan kepada seluruh anggotanya agar lebih dewasa dalam menyikapi segala sesuatunya agar tidak terjadi gesekan dan konflik di wilayah Kabupaten Kediri,” tegasnya.

Sementara Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan, bahwa meski bakal dibentuknya forum kerukunan antar perguruan silat, tindak pidana atas kerusuhan yang sempat terjadi tetap akan diproses secara hukum.

“Terkait pelanggaran hukum tetap kita tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegas Kapolres Kediri.

Agung mengimbau, ketua dan pengurus perguruan silat untuk berkomunikasi dengan pengurus daerah lain. Sebab, dari kejadian di Ngadiluwih didapati simpatisan pencak silat dari daerah lain.

“Mengenai kelompok-kelompok lain yang masuk ke wilayah Kabupaten Kediri, kami mengharapkan dari senior-senior pencak silat yang ada di Kabupaten Kediri untuk berkomunikasi dengan pengurus dan ketua dari kabupaten tetangga,” ucapnya.

(Johnit Sumbito)